JAKARTA-Kota Lubuklinggau kembali menoreh prestasi gemilang dengan meraih penghargaan berupa tambahan dana insentif fiskal dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian luar biasa dalam percepatan penurunan stunting di Kota Lubuklinggau.
Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H. Trisko Defriyansa, dalam waktu satu tahun, kota ini telah meraih 21 penghargaan, termasuk kategori percepatan penurunan stunting.
Kegiatan dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Nasional (TPPS) dan sejumlah kepala daerah dari seluruh Indonesia.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Pj Sekda Kota Lubuk Linggau, H Tamri, yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kota Lubuklinggau.
Pj Wali Kota Lubuk Linggau, H Trisko Defriyansa menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini dan menyambut baik peningkatan alokasi dana tersebut.
Hal ini adalah hasil dari sinergi seluruh OPD yang bekerja keras dalam melayani masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting.
“Pencapaian ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak yang berkomitmen untuk memastikan anak-anak di Lubuk Linggau terbebas dari stunting,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah, para kader KB, kader posyandu, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di kota ini,” tambahnya.
Pemerintah Kota Lubuklinggau menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai 10 persen pada 2024, namun hal ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi semua pihak.
Sementara Pj Sekda, H Tamri menjelaskan bahwa upaya penurunan stunting dimulai dari intervensi kesehatan, penyediaan makanan tambahan, kelas balita, bantuan kepada ibu hamil, hingga pengukuran dan audit anak stunting.
Selain itu, TPPS juga melakukan bedah rumah dan perbaikan sanitasi sebagai bagian dari upaya komprehensif ini.
“Dengan penurunan signifikan jumlah anak yang mengalami stunting dari Juni hingga Agustus 2024, Pemkot Lubuk Linggau terus melakukan perbaikan data dan intervensi yang